عن انس رضي الله عنه ان النبي صلي
الله عليه وسلم قال : اطلبواالعلم ولوبالصين فان طلب العلم فريضة علي كل مسلم ان
الملا ئكة تضع اجنحتها لطالب العلم رضابما يطلب
Artinya
:
Dari
Anas ra. bahwasanya Nabi saw. bersabda : “Tuntutlah ilmu walaupun di negeri
Cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.
Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka kepada para penuntut
ilmu karena senang (rela) dengan yang ia tuntut.” (H.R. Ibnu Abdil Bar)
Posted by 1:25 AM and have
52
comments
, Published at
Assalamuaikum, maaf akhi/ukhti hadist dalam menuntut ilmu sampai ke negeri china ini adalah lemah sekali atau palsu jadi tolong untuk di koreksi kembali apabila memposting hadist atau dalil yang lain di khawatirkan untuk yang belum tahu jadi menganggap hadist ini benar atau shoheh
ReplyDeletewaullahhuallam,
Jazzakallah
Silahkan dibuktikan apabila memang hadits tsb adalah lemah sekali atau bahkan palsu.Tolong berikan penjelasan yg sejelas2nya jgn sampai hadits yg sedemikian masyhur tsb menjadi mubadzir.Karena hikmah(kebijaksanaan yg tersirat) dlm hadits tsb sudah diyakini turun temurun dr para ustadz dan kiai yg termasyhur pula. Dan jikalau hadits tsb adalah benar2 palsu apakah berarti saya dan orang byk lainnya mjd tersesat? Hanya karena saya percaya mencari ilmu adalah kewajiban bagi orang muslim(berdasarkan hadits tsb diatas)
DeleteSilahkan dibuktikan apabila memang hadits tsb adalah lemah sekali atau bahkan palsu.Tolong berikan penjelasan yg sejelas2nya jgn sampai hadits yg sedemikian masyhur tsb menjadi mubadzir.Karena hikmah(kebijaksanaan yg tersirat) dlm hadits tsb sudah diyakini turun temurun dr para ustadz dan kiai yg termasyhur pula. Dan jikalau hadits tsb adalah benar2 palsu apakah berarti saya dan orang byk lainnya mjd tersesat? Hanya karena saya percaya mencari ilmu adalah kewajiban bagi orang muslim(berdasarkan hadits tsb diatas)
Deletehttps://wahonot.wordpress.com/2009/05/06/menuntut-ilmu-sampai-ke-negeri-cina/
ReplyDeletehttp://abiubaidah.com/hadits-bathil-cina.html/
ReplyDeleteاُطْلُبُوا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ
ReplyDelete“Tuntutlah ilmu meskipun sampai ke negeri Cina”.
Takrij Hadits
Hadits ini Batil
Negeri Cina
Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam “Akhbar Ashfahan” (2/106), Ibnu Aliyyak an-Naisabury dalam “al-Fawa’id” (2/241), Abul Qasim al-Qusyairi dalam “al-Arba’in” (2/151), al-Khatib al-Baghdady dalam “at-Tarikh” (9/364), juga dalam kitab “ar-Rihlah (1/2), al-Baihaqy dalam al-Madkhal (241/324), Ibnu Abdil Barr dalam al-Jami’ (1/7-8), Ibnu Adi (2/207), ad-Dhiya dalam al-Muntaqa (1/28), Mereka semua meriwayatkannya dari jalan al-Hasan bin Atiyyah dari Abu-Atiqah Tharif bin Sulaiman dari Anas sampai kepada Nabi-shallallahu alaihi wasallam-selain al-Uqaily dalam ad-Dhu’afa (196), maka dia meriwayatkan dari jalan Hammad bin Khalid al-Khayyat dari Abu Atikah Tharif bin Sulaiman dari Anas.Hadits ini juga dibawakan oleh Imam al-Gozaly dalam Ihya Ulumid Din (1/9).
Perkataan Ulama tentang Abu Atikah Tharif bin Sulaiman
Al-Uqaily berkata Abu Atikah ini :”Matrukul Hadits (haditsnya ditinggalkan)”.
Al-Bukhari berkata:”Mungkarul hadits (haditsnya mungkar)”.
An-Nasa’I berkata: “Dia tidak tsiqah”
Abu Hatim ar-Razy sebagaimana disebut oleh anaknya Abdurrahman (2/1/494) berkata:”Dzahibul hadits (haditsnya dibuang)”.
Disebutkan oleh Ibnu Qudamah dalam al-Muntakhab (1/99/10) dari ad-Daury dia berkata: “Aku bertanya kepada Yahya bin Ma’in tentang Abu Atikah ini, maka beliau tidak mengenalnya”.
Dari al-Marwazy bahwasanya Imam Ahmad disebutkan kepadanya akan hadits ini maka beliau mengingkarinya dengan tegas.
Ibnul Jawzy mengatakan tentang hadits ini dalam “al-Maudhu’at”(1/215):”Ibnu Hibban berkata tentang hadits ini:’Batil, tidak mempunyai asal usul”,demikian halnya al-Iraqy dalam “Takhrij al-Ihya”,as-Sakhawy dalam al-Maqasid (hlm.63),hadits ini juga dibawakan oleh Syaikh al-Albani dalam ad-Dha’ifah no.416.
Kalaulah memang hadist tersebut lemah, apakah salah menuntut ilmu sampai ke negri china? Tidak sedikit mahasiswa dan pekerja kita yang ada d china untuk menuntut ilmu, begitupun sebaliknya, apa yang salah?
Deleteya hadis ini tidak hasan. silalah kamu semak sendiri..sebelum share pada umum.. banyak hadis yg mahsur tetapi tidak sahih. dan jangan kerana tidak membawa mudarat kita anggap ia betul, seperti perkara bid'ah dengan niat yg baik. tetapi ia tetap bidah.
Deletetidak salah melakukan kebaikan . tetapi haram menyebarkan hadist palsu..ibarat kamu menfitnah nabi, menggunakan nama nabi..walhal nabi tidak pernah menyampaikannya.
Deletehttp://abuzaidaz.blogspot.co.id/2013/04/hadits-tentang-menuntut-ilmu-ke-negeri.html
ReplyDeleteKl merasa gak beemanfaat gak usah di pakai... Gitu aja kok report...
ReplyDeleteKl merasa gak beemanfaat gak usah di pakai... Gitu aja kok report...
ReplyDeleteBukan repot tapi mba fauzi menjawab pertanyaan mas fathoni untuk membuktikan ketidak shahihan hadist tersebut
ReplyDeleteBukan repot tapi mba fauzi menjawab pertanyaan mas fathoni untuk membuktikan ketidak shahihan hadist tersebut
ReplyDeleteMaksudnya mungkin karena aku awam jadi mungkin kita diwajibkan menuntut ilmu walau sampai jauh sekalipun karena menuntut ilmu itu wajib hukumnya jadi kemana saja tidak harus ke china.tapi sampai ajal menjemput.
ReplyDeleteMaksudnya mungkin karena aku awam jadi mungkin kita diwajibkan menuntut ilmu walau sampai jauh sekalipun karena menuntut ilmu itu wajib hukumnya jadi kemana saja tidak harus ke china.tapi sampai ajal menjemput.
ReplyDeleteTidak ada yang salah dalam menuntut ilmu, kemanapun umat mencarinya meskipun harus k antartika, selama itu untuk kebaikan.
ReplyDeleteBenar sekali, secara logika kita lihat begini,Islam lahir di abad ke 7, dan pd abad ke 7 ini ilmu ketabiban di Cina yg sgt penting bg kemanusiaan itu telah sangat tinggi n maju. Dari sinilah logika bhw ilmu apapun apalg ketabiban yg sgt maslahat bg kemanusian wajib hukumnya utk dituntut bahkan apabila harus pergi ke negri Cina pun. Terimakasih.
DeleteYg sedang dibahas di atas bukan tentang salah atau benarnya menuntut ilmu, tp tentang ke shahih an hadits nya, hadits yg dhoif bahkan munkar atau bathil pun malah tetap berbunyi baik, tp yg dipermasalahkan adalah tingkatannya, dan mengetahui tingkatannya adalah ilmu buat kita untuk memilah kemudian memilih ajaran yg benar2 disampaikan sayyidina Muhammad sallaallaahu alaihi wassalam
ReplyDeletePada masa sblm kelahiran rasulullah, tidak dipungkiri bahwa negara cina merupakan negara dengan kemajuan peradaban y sangat tinggi. Baik dari segi kesehatan, obat2 an, perdagangan, dlsb. Mungkin krn hal ini semua keilmuan berkiblat k cina. Wallahu'alam bishawab..
ReplyDeleteAda kepentingan apa kira2 pembuat hadist palsu tentang ini?
ReplyDeleteKalaupun hadist ini dikata palsu dasarnya apa? Semudah itukah hadist dikata palsu? Gmn jadinya kalo smua hadist jd palsu..ntar ga punya hadist dong?
Namun kalau kita kembal ke titik masalah, kalimat tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina bukanlah sabda nabi Muhammad Saw.
ReplyDeleteKalimat ini memang ada perawinya yang diklaim sampai nabi Muhammad SAW. Setidaknya ada 3 jalur yang berbeda. Namun ketiganya bermasalah semua.
1. Sanad Pertama
Sanad bermasalah yang pertama adalah:
1. Dari Alhasan bin Athiyah
2. dari Abu Atikah Tarif bin Sulaiman
3. dari Anas bin Malik
4. dari nabi SAW
Yang menjadi biang kerok adalah Abu Atikah, perawi nomor dua. Dia ini disepakati oleh para kritikus hadits sebagai PEMALSU hadits.
Al-Bukhari, Annasai, Abu Hatim dan lainnya sepakat bahwa Abu Atikah tidak punya kredibilitas sebagai perawi hadits. Imam Ibnu Hibban tegas menetapkan hadits ini BATHIL LAA ASHLA LAHU (batil, tidak ada asalnya. Pernyataan itu diulang lagi oleh As-Sakhawi dalam kitabnya al-Maqashid al-Hasanah.
Imam Ahmad bin Hanbal juga menentang keras hadits tersebut. Ibnul Jauzy memasukkkan haits itu ke dalam kitabnya khusus koleksi hadits palsu Al-Maudhu’aat.
2. Sanad Kedua
Sanad kedua ini juga bermasalah, yaitu lewat jalur:
– dari Ahmad bin Abdullah
– dari Maslamah bin Alqashim
– dari Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim Alasqalani
– dari Ubaidillah bim Muhammad Al-Fiyabi
– dari AzZuhri
– Anas bin Malik ra
– dari nabi SAW
Yang bermasalah adalah Ya’qub bin Ibrahim. Dia adalah seorang pendusta, menurut Azzahabi.
3. Sanad Ketiga
Dalam sanad ketiga, ada seorang perawi bernama Ahmad bin Abdullah Aljuwaibiri. Dia juga dikenal sebagai seorang PEMALSU hadits.
Maka dengan demikian jelaslah bahwa kalimat tuntutlah ilmu sampai negeri Cina bukanlah perkataan Rasulullah SAW. Karena tidak satupun yang sanadnya sampai kepada Rasulullah.
Kalimat itu mungkin ada benarnya, tetapi bukan sabda baginda Nabi Muhammad SAW.
logika aja, ane baru kepikiran bahwa ini hadist agak rancu di kepala. trus ane baca itu hadis yg lemah dan mungkin palsu. menurut ane ane setuju hadist ini lemah. kenapa? karna tujuan hidup kita di dunia cuma untuk beribadah, jadi yg pelu kita cari itu ilmu agama bukan ilmu dunia.klo hadist ini sahih kenapa ilmu agama (islam) harus di cari ke cina? islam sudah disempurnakan di arab, untuk apa dicari ke china?
ReplyDeleteklo di tanya alasan kenapa hadist seperti ini dibuat2? emang keliatannya masuk akal kalau di bilang tuntut lah ilmu sejauh2nya, yg jd melenceng ketika orang pergi ke china atau ke tempat yang jauh tp yg di cari bukan ilmu agama. untuk apa itu semua? itu ilmu yang ga penting, yg ujung2nya membuat kita lebih banyak mencari ilmu dunia drpd ilmu akhirat. mau tau konspirasi kuno? syaitan udah berjanji untuk selalu menyesatkan anak cucu adam. wallahualam
Nah ini, buat apa perbanyak ilmu agama, sedangkan kalian hidup didunia? Dunia tak semuanya bicara tentang agama. Makanya, banyak pesantren modern untuk apa? Untuk menyeimbangkan antara ilmu agama dan ilmu dunia.
ReplyDeletehadis tersebut hanya perumpamaan saja..orang cina dari jaman dahulu samapi sekarang sangat sukses d bagian perdangannya maka dari itu hadis itu keluar..qta semua di suruh sukses bukan d suru belajar di cina..cukup ngerti maksudx secara menditail karna orng cina di mana2 pasti sukses d bagian usaha perdanganx...
ReplyDeleteyg satu berandai andai yg satu lg pake metodologi ilmu hadis...wkwkwk, sabar bro... anggap aja lg ngobrol di warkop
ReplyDeletebagi saya hadist itu tidak lemah, karena sudah nyata2 itu benar.. apa yang bilang lemah karena ada kata cina??? bagi saya pribadi yang d maskud carilah ilmu walau smpai negeri cina, krena sekarang cina bisa membuat smuanya mainan aja made in cina masih bnyak lainnya jadi bagi saya hadis itu tidak lemah.. apa kalau cina dh pasti jelek? abu lahab utu asal mana?
ReplyDeletekamu , maaf saya orang indonesia jadi g pakai ana antum... kamu apa juga sudah bagus ilmu agamanya??
ReplyDeleteYang bener itu " tuntut lah ilmu sampai ajal menjemput " krn menuntut ilmu itu adalah kewajiban kita sebagai umat Islam. yuuk kita cari hadis sahih nya.
ReplyDeleteYang bener itu " tuntut lah ilmu sampai ajal menjemput " krn menuntut ilmu itu adalah kewajiban kita sebagai umat Islam. yuuk kita cari hadis sahih nya.
ReplyDeleteYang bener itu " tuntut lah ilmu sampai ajal menjemput " krn menuntut ilmu itu adalah kewajiban kita sebagai umat Islam. yuuk kita cari hadis sahih nya.
ReplyDeleteYang bener itu " tuntut lah ilmu sampai ajal menjemput " krn menuntut ilmu itu adalah kewajiban kita sebagai umat Islam. yuuk kita cari hadis sahih nya.
ReplyDeleteKalo hadis tsb dianggap dhoib, lalu apa ada hadist lain yg dipandang shahih mengenai kewajiban belajar dalam Islam? Kalo ada, itu aja yg dipakai.. kelar deh urusan
ReplyDeleteDari buku sejarah yg pernah saya baca. Cina itu sudah maju dalam hal perdagangan sampai ke arab sebelum Rosululloh Shollallohi 'Alaihi Wa sallam ada. Jadi Cina itu udah dikenal dari dulu sebelum Rosululloh Shollallohi 'Alaihi Wa sallam ada.
ReplyDeleteJadi dalam buku yg saya baca, maksud dari Rosululloh Shollallohi 'Alaihi Wa sallam mengatakan "Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negri cina" maksud sesungguhnya dari kata cina adalha jaraknya jauh karna oleh orang arab cina itu sudah diketahui jaraknya sangat jauh. Jadi bukan bermaksud untuk menyuruh menuntut ilmu ke negri cina. Meliankan mencari ilmu walaupun jaraknya jauh.
Mohon maaf bila salah, saya hanya menjelaskan dari buku yg pernah saya bca. Untuk benar salahnya kita tidak tahu.
Suatu hadits apabila berisi fadilah (keutamaa) dan spirit untuk kehidupan manusia, sekalipun derajatnya dhoif bahkan maudhu (palsu) tdk masalah utk diamalkan. Kecuali bila menyangkut aspek ritual (ibadah mahdhah) atau hukum ttg halal-haramnya sesuatu mk tdk boleh dijadikan pegangan. Wallahu a'lam.
ReplyDeleteJaman sekarang sepertinya ga perlu jauh2 ke negeri cina, karena orang cinanya sendiri yg datang ke indonesia rame2. Tuh di serang, banten, banyak. Jadi security, pekerja pabrik bahkan jadi petani pun ada
ReplyDeleteMohon maaf ini pendapat sy sendiri masalah hadist ini, china dikenal negeri yg percaya dgn hal2 diluar islam, mereka menyembah dewa, jadi kita tidak boleh kaku dlm berurusan dgn dunia ini, walaupun ilmunya dari sana, jgn selalu di bid'ah, biar kita juga ikut pinter, jgn selalu dibawah dari sisi apapun sehingga akhirnya orang2 menguasai kita, sampai ke politik pun dikuasai, kita cuma bisa apa, habait dihabisi semuanya krn kita tdk ada kemampuan, islam tidak menguasai politik dan uang, sehingga kita dijungkir balikkan, ttp kita tdk bisa berbuat banyak, maka ayo kita harus lebih hebat, pinter, cerdas dgn urusan dunia ini, spy kita kita yg besar ini bisa memimpin, spy mrk bisa dibawah kita seperti kejayaan jaman Rasullulah, amin.
ReplyDeleteHai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi “pemimpin-pemimpin (mu)”; sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (Q.S. al-Maidah ayat 51)
ReplyDeleteوَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ
Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi “pelindung” bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. (QS. Al-Anfaal:73)
ingat.. mengutip hadist (ternyata itu palsu) berarti anda telah berdusta atas nama nabi..
ReplyDeletedan niloh ancamannya
ari Al Mughirah, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ كَذِبًا عَلَىَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ ، مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
“Sesungguhnya berdusta atas namaku tidaklah sama dengan berdusta pada selainku. Barangsiapa yang berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaklah dia menempati tempat duduknya di neraka.” (HR. Bukhari no. 1291 dan Muslim no. 4).
Sumber: https://muslim.or.id/21024-bahaya-dusta-atas-nama-nabi.html
Hadist Ini Sangatlah Masyur.
ReplyDeleteOrang2 yg hatinya Nyimpang Akan melemah Hadist ini, dan kaafiruun mengatakan, Ini peribahasa atau pepatah.
AKU mengartikan hadist ini khusus Utk diriku, "Belajar atau tirulah org cina"
Kenapa?
Singkatnya, Indonesia adalah Cina Kedua, Presiden nya turunan cina, perekonomian nya cina, persenjataan nya cina, investor Terbesar nya cina Singapura, badminton nya cina,
Apalagi...??
Persyetoy Dgn perselisihan pendapat, BIARLAH Fakta Bicara.
ReplyDeleteBahwa Rosululloh Merekomendasikan China Sebagai Tujuan Belajar, Bukan Tanpa Alasan,
Dari Negara Terjajah, sampai Tampil sebagai Adidaya, hingga Amrik & Sekutunya tk Berani Menginvasi KORUT.
Persetan dgn Literatur Hampa.
Lihat kenyataan yg ada
Alloh sudah mendatangkan Cinas Di kota2 diseluruh Nusantara, Supaya ORG iman tak perlu ke China.
ReplyDeleteApakah yg harus ditiru dari China's??
#Berjama'ah#
Kalau menurutku makna ashoinbitu belum tentu cina bro
ReplyDeleteBerati yg keluar dari mulut2 kyai itu palsu,bukan nabi yg bicara,klo saya yg penting itu seruan berbuat baik,kenapa tidak di terima?sekarang mudah sekali mengkafirkan,menyebut hadist palsu,knp baru sekarang di ributkan,apakarena pobia cina?cina salah apa?
ReplyDeleteKarena tujuan utama hidup itu di akhirat makanya kita lebih banyak perdalam ilmu agama..sementara dunia hanya persinggahan
ReplyDeleteGoblok lu...yg di maksud hadts palsu itu karna kurangnya bbrp persyaratan..tidak semua hadits itu palsu..dan yg keluar dr lisan kyai itu palsu..gagal faham lho...goblok
ReplyDeleteWahai teman wahai lawan...apakah kalian betul2 seorang Muslim. Bila kalian Muslim knp hrs berdebat hingga meletup letup kan emosi. Sesungguhnya Rasullullah telah mencontohkan bagaimana cara menyelesaikan perselisihan secara ISLAMI. Jgn terprovokasi. Mari Kita ajak semua ulama yg Ada di Indonesia u membahasnya , krn seharusnya , pada merekalah Kita bisa memperoleh ilmu tambahan berkaitan dgn Hal ini. Mari tetap jaga ukhuwah islamiah Dan menggunakan cara cara ISLAMI dlm menyelesaikan perselisihan agar Kita bisa memperoleh fakta yg sebenarnya..bukan sekedar fakta yg cuma katanya...
ReplyDeleteBenar apa salah Ndak masalah...
ReplyDeleteYang penting inti nya kita harus menuntut ilmu dari lahir sampai ajal menjemput walau pun dalam belajar sampai ke negeri China ...
Cmiiw 🙏
Hindari perdebatan 🙏
ReplyDeleteImam Ibn Hajar al-Asqalani menyebutkan bahwa Ya’qub bin Ishaq al-Asqalani yang dinilai sebagai kadzdzab (pendusta) oleh Imam al-Dzahabi, ternyata disebut-sebut oleh Maslamah bin al-Qasim dalam kitabnya al-Shilah. Maslamah menuturkan bahwa ada beberapa guru Hadits menyebut-nyebut Ya’qub bin Ishaq al-Asqalani kepadanya. Maslamah juga berkata, “Saya menulis Hadits dari Ya’qub bin Ishaq dan saya lihat para guru Hadits menulis Hadits dari padanya. Ya’qub juga diperselisihkan di antara para ahli Hadits, ada yang menilainya majruh (inkredibel), dan ada yang menilainya tsiqah (kredibel). Bagi saya,” begitu Maslamah melanjutkan, “Ya’qub bin Ishaq adalah shalih wa ja’iz al Hadts (baik Haditsnya)”
ReplyDeleteBila demikian halnya, maka rawi yang bernama Ya’qub bin Ishaq al-Asqalani itu termasuk rawi yang kontroversial. Selanjutnya apakah hal itu dapat mengubah status Hadits tersebut menjadi Hadits yang shahih? Jawabannya adalah tetap tidak dapat.
Mengapa? Karena dalam ilmu al-Jarh wa Ta’dil (evaluasi negatif dan positif atas rawi-rawi Hadits), terdapat kaidah bahwa apabila seorang rawi dinilai negatif (jarh) dan positif (ta’dil oleh para ulama kritikus Hadits, maka yang diunggulkan adalah pendapat yang menilai negatif apabila penilaian itu dijelaskan sebab-sebabnya.
Dalam kasus Ya’qub bin Ishaq ini, al-Dzahabi telah memberikan penilaian negatif (jarh) dengan menjelaskannya sebagai seorang kadzdzab (pendusta). Karenanya, penilaian ini harus dikedepankan, sehingga Ya’qub bin Ishaq tetap sebagai rawi yang majruh (inkredibel).
Selanjutnya, setelah diketahui bahwa Hadits di atas itu palsu, maka kini tidak perlu lagi menjawab pertanyaan “kenapa Nabi saw menyebutkan Cina, bukan Eropa”. Sebab ungkapan itu tidak ada sangkut pautnya dengan Nabi Muhammad Saw, meskipun kalangan masyarakat awam menganggapnya sebagai Hadits.
Ungkapan itu boleh jadi mulanya adalah semacam kata-kata mutiara, karena konon Negeri Cina pada masa lalu sudah dikenal memiliki budaya yang tinggi. Kemudian lambat-laun ungkapan itu disebut-sebut sebagai Hadits.
Dan perlu diingat bahwa Hadits yang palsu sebagaimana dimaksud dalam jawaban ini adalah ungkapan sebagaimana termaktub dalam awal uraian ini yang terdiri dari dua kalimat, yaitu “Carilah ilmu meskipun di negeri Cina, karena mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim”.
Sementara itu, kalimat yang kedua yaitu “Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim”, merupakan Hadits shahih yang antara lain diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dalam kitab Syu’ab al-Imam, Imam al-Thabrani dalam kitab al-Mu’jam al-Shagir, dan al-Mu jam al-Ausath, al-Khatib al-Baghdadi dalam kitabnya Tarikh Baghdad dan lain-lain. Wallahu a lam. []
Yg sy dengar dri ustad abdul somad hadits itu dhoif artinya boleh diamalkan.
ReplyDeleteKenapa kita kok merasa jijik mendengar kata cina. Ha...jgn munafik lah..jgn sok suci.jgn suka meng olok2...toh kenyataan dlm kehidupan di dunia ini siapa yg TDK bersinggungan dgn cina. Produk cina kita pakai..pedagang besar2 kebanyakan punya orang cina.kalo tk mau d bilang munafik coba jangan sebut2 nama cina jgn pakek produk cina jgn beli brng pd orang cina ....bel gedes...Tuhan ciptakan makhluk tentu ada kebaikannya dsamping ada ke jelek Anya ..kita ambil yg baik sja termasuk orang cina
ReplyDelete